Baca Juga
kisah para orang orang yang meragukan keadilan tuhan,
Kisah ini di angkat dari legenda, atau cerita2 parah leluhur dan di modifikasi ke zaman modern,
Seorang pengemis yang selalu taat dan patuh pada perintah ALLAH, tak pernah meninggalkan sholat
dan selalu berdoa memohon kepada ALLAH.
Namun nasib belum berpihak kepada nya,setiap hari dia hanya mengais sampah untuk mencari sesuap nasi, dan tidur pun di emperan toko dan kolong jembatan, namun beliau tetap tabah menjalani hidup ini, meski pun hidup serba kekurangan namun beliau tetap taat kepada ALLAH.
Pagi itu dengan langkah terseok-seok beliau menyusuri sudut sudut kota untuk memunguti kardus,plastik bekas untuk di jual, walau pun hujan rintik-rintik tak di hiraukan nya demi sesuap nasi,
Namun hari ini kurang begitu beruntung bagi nya, dari pagi hingga tengah hari barang-barang bekas yang di kumpulkan nya belum seberapa banyak ,
jika di jual belum cukup untuk membeli setengah bungkus nasi, tetapi sang perut tidak mengerti penderitaan tuan nya yang terus melilit-lilit minta di isi.
Dengan rasa kecewa beliau mencari tempat persinggahan, karna gerimis belum juga redah. Akhir nya beliau menuju pohon beringin untuk berteduh sambil menunggu gerimis redah.
Dengan pikiran yg menerawang jauh... Mengenang perjalanan hidup nya, yang hidup terlunta-lunta di atas kesuburan, kemakmuran dan kekayaan negri ini. Dan beliau bertanya dalam hati nya..?
Siapakah yang salah... Pemimpin negri inikah? Atau Tuhan kah yang tidak Adil..?,
"Akhir nya timbul kebimbangan di hati nya.
Dan mulai meragukan Keadilan tuhan, beliau pun berkata..
"Memang benar tuhan tidak adil..!"
Jangan kan terhadap umat nya..., pohon beringin sebesar ini saja buah nya cuma sebesar kelereng, Sedangkan semangka yang pohon nya cuma menjalar dan kecil, tapi buah nya sangat besar, Seharus nya Pohon beringin yang besar ini buah juga besar, sebesar semangka, dan semangka itu buahnya seharusnya sebesar kelereng saja , karna batang nya juga kecil, Sungguh Tuhan ini tidak adil, itu lah yang ada dalam pikiran beliau..!, mungkin karna rasah lelah dan kedinginan,dan akhir nya beliau ketiduran sambil bersandar di pohon beringin itu, baru saja bermimpi menjadi orang kaya.. Hidup senang.
Tiba-tiba...Ada sesuatu yang menimpa kepala nya.., dengan spontan dia terbangun dan mencari-cari benda apa yang menimpa kepala nya tadi.
Ternyata buah beringin yang telah menimpah kepala nya, diambil nya buah itu dan beliau teringan kata-kata nya tadi sebelum tertidur,
Dengan menangis dan bersujud beliau memohon ampunan kepada Allah, yang telah berani mengatakan Allah itu tidak adil.
Sambil bersujud beliau berkata
" Ya Allah maha Adil dan maha mengetahui, ampunilah hamba ini yang tidak tahu apa2 dengan segalah ciptaan Mu, seandai nya buah beringin yang menimpa hamba tadi sebesar buah semangka...Apalah jadinya kepala hamba ini...".
••••••
Semoga kita dapat mengambil hikmah dari penggalan cerita tadi.
sesungguh nya ALLAH itu maha adil dan bijaksana.
Repost by: pelayangwap.blogspot.com
Masha Allah... huhuhu
BalasHapusEntah mengapa saya selalu terharu baca tulisan-tulisan seperti ini, semacam Allah kirim saya mengeklik tulisan ini untuk mengingatkan saya tentang rasa syukur yang mendalam
Sebagai manusia yang lemah, saya juga kadang ingin mendikte Allah, harusnya kan begini, bukan begitu, harus kayak ini, bukan kayak itu
Astagfirullah...
Padahal Allah sebaik-baiknya perencana di dunia ini dan rencana Allah tidak pernah salah :')
Ya.. kita hanyalah hamba, jadi yifak pa tas untuk menyalahkan
Hapus