Muara Tebo tempo dulu

Baca Juga


Sungai Batanghari dahulu merupakan urat nadi jalur transportasi air di wilayah Provinsi Jambi,
Dan juga Muara Tebo tempo dulu.

Menurut cerita para nenek mamak dan orang- orang tua dulu, satu- satu nya transportasi adalah sungai Batang hari jika mau berpergian,
Misalkan mau ke pasar Tebo atau mungkin mau pergi ke Jambi, juga melalui jalur sungai Batang hari menggunakan perahu sampan, ketek atau kapal.

Para orang tua atau sesepuh juga bercerita kalau sebenar nya jalur darat dari muara Tebo ke Jambi, atau Muara Tebo ke Padang sudah ada kendaraan mobil,
Namun sayang nya pada jaman itu jalan nya belum ada aspal seperti sekarang ini,
Yang ada hanyalah jalan tanah,

Bisa kita bayangkan jika terjadi hujan, maka jalan akan berubah menjadi kubangan lumpur,
Dan menurut cerita kakek nenek dahulu, jika dari muara tebo mau ke jambi menggunakan kendaraan mobil,
Bisa sampai satu minggu bahkan lebih baru bisa sampai ke Jambi.

Belum lagi jika terjadi kendala kerusakan kendaraan atau mobil terperosok ke kubangan lumpur,
Ditambah lagi kiri kanan jalan belum begitu banyak rumah penduduk, yang ada hanyalah hutan belantara,
Itu makanya kebanyakan orang memilih jalur sungai batang hari jika mau berpergian.



Begitu juga penduduk dari desa- desa aliran sungai batang hari, misalkan desa sungai keruh, desa pelayang, desa kandang, semabu dan desa lain nya yang bermukim di pinggiran sungai batang hari sampai ke muara Tebo,
Semua orang lebih memilih menggunakan sampan atau ketek jika mau pergi ke pasar muara Tebo, ketimbang menggunakan kendaraan mobil.


Dulu jika dari jambi mau ke Muara Tebo di desa Pelayangan Tebing tinggi belum ada jembatan seperti sekarang ini, jadi jika mobil mau menyebrang harus menggunakan kapal ferri, yang akan membawa kendaraan atau mobil menyeberang hingga sampai ke Muara Tebo.

Itu jugalah yang membuat penduduk pada aliran sungai batang hari lebih memilih menggunakan transportasi air untuk pergi ke pasar muara tebo ketimbang menggunakan kendaraan darat.

Sehingga pada jaman itu pemandangan di sepanjang sungai batang hari sampai ke pasar muara tebo terdapat beberapa kios - kios minyak yang di jual di jamban, sebagai bahan bakar ketek yang sedang berpergian mau ke pasar muara tebo atau ke tempat lain,
Dan pusat pelabuhan motor ketek atau sampan di pasar muara Tebo pada jaman itu tepat di pinggir pantai pasar muara tebo, yang mana sekarang sudah di bangun menjadi taman bernama TANGGO RAJO .

Dahulu pemandangan alam yang begitu indah dan menyejukkan sepanjang aliran sungai sampai ke pasar muara tebo,
Dan air sungai batang hari nya dahulu masih sangat jernih, tidak seperti sekarang ini, keruh dan berlumpur akibat penambangan liar.

Sesekali di perjalanan terkadang kita berpapasan dengan kapal tongkang milik toke getah, yang datang ke setiap desa- desa sepanjang sungai batang hari untuk membeli getah atau karet masyarakat.

Kini semua nya hanyalah sejarah atau kisah yang hanya bisa kita ceritakan kepada anak dan cucu kita,
Transportasi itu kini tidak pernah di gunakan lagi, dengan kemajuan teknologi sekarang semua nya sudah serba cepat, mau ke muara tebo butuh beberapa menit saja sudah sampai,
Mau ke jambi hanya beberapa jam saja sudah sampai.

Namun yang nama nya sejarah jangan sampai hilang,
Melalui artikel ini saya berharap suatu saat nanti anak cucu kita menemukan cerita ini,
Mereka bisa tahu kalau dahulu sungai batang hari itu seperti apa,
dan kita tidak tahu kedepan nya apakah sungai batang hari itu masih layak di sebut sebagai kebanggan rakyat Jambi.


Poto dokumentasi oleh:

Rahmat Chaniago.
Fauzan Wok ll .
Muhammad solikhin.


dok: Sungai batang hari
1988

Share:

2 komentar:

  1. tidak dinafikan sungai adalah pengangkutan utama pada masa dahulu..

    kehidupan manusia bermula dengan sungai

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar Anda yang sesuai dengan pokok bahasan.

Diharap tidak menggunakan akun G+

Pendukung

Artikel Populer

 
Back to Top