Tradisi tolak bala di dusun pelayang

Baca Juga


Tradisi tolak bala yang sudah lama ada di dusun pelayang, kec: Tebo tengah, kab: Tebo, Jambi, merupakan warisan dari nenek moyang dahulu.

Dulunya 3 dusun yang bertetanggan di pinggir sungai batang hari yaitu dusun semabu, dusun kandang dan dusun pelayang,
Selalu rutin melakukan ritual Tolak bala,
yang mana acara ini dilakukan sore hari sebelum masuk waktu magrib.

Acara ini hanya boleh di lakukan oleh para lelaki dewasa saja, lebih tepat nya para pria yang sudah berkeluarga,
dan untuk para ibu-ibu dan anak - anak dilarang dan tidak perbolehkan untuk mengikuti,
Disaat acara ritual tersebut berlangsung tidak ada satu orangpun yang di perbolehkan keluar rumah, bahkan semua pintu dan jendela harus di tutup rapat.

menurut cerita orang tua dahulu, mengapa semua pintu dan jendela harus di tutup rapat dan semua penghuni nya tidak diperbolehkan keluar rumah kecuali ikut dalam barisan ritual tersebut, menurut keyakinan.. wabah penyakit tersebut akan menyerang orang yang di luar rumah ataupun wabah tersebut akan masuk ke rumah- rumah yang pintu dan jendela nya masih terbuka.

ritual ini dilakukan berkeliling kampung sambil melantunkan ayat-ayat suci al Qur'an dan dzikir bersama, di mulai dari hulu dusun sampai ke hilir dusun,
biasanya dilakukan selama 3 hari setiap sore, bahkan bisa juga sampai 1 minggu.

Namun sudah beberapa tahun terakhir ini sudah jarang bahkan tidak pernah dilakukan lagi,
karna wabah penyakit menular atau sejenis itu sudah tidak pernah ada lagi.

Kini dengan muncul nya wabah virus corona yang sudah cukup meresahkan warga, Ritual tolak bala tersebut di lakukan kembali untuk menolak dan mencegah masuknya penyebaran virus corona atau covid-19 yang saat ini sedang melanda Dunia bahkan sudah sampai ke Indonesia.

Semoga Tradisi Seperti ini memang mampu menolak segala bala bahaya baik itu wabah penyakit maupun virus corona,
dan Wabah ini segerah menghilang dari muka bumi ini.
Share:

3 komentar:

  1. Kalau menurut saya Sob, ada tuntunan (sunnahnya) bacaan doa agar terhindar dari bahaya, musibah, dan dari wabah penyakit. Seharusnya ini yang dilakukan. Kalau ritual seperti di artikel ini ditakutkan jadi amalan yang diwajibkan belum lagi dilihat dari unsur pelencengan Tauhid.

    BalasHapus
  2. Tujuannya untuk menolak bala sudah baik, tetapi tolong jangan diabaikan juga larangan untuk membentuk kerumunan orang, terutama di saat wabah COVID-19 saat ini.

    Semoga wabah ini segera berakhir dan kita semua selalu dijaga kesehatannya.

    Btw, nice share :D

    BalasHapus
  3. Acara ini dilakulan sebelum ada larangan yersebut sob...

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar Anda yang sesuai dengan pokok bahasan.

Diharap tidak menggunakan akun G+

Pendukung

Artikel Populer

 
Back to Top