Baca Juga
Program Keluarga Harapan (PKH).
Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Rastra).
Siapakah sebenarnya target dari PKH dan Rastra ini,
Dan keluarga Miskin seperti apakah yang layak atau yang pantas menerima nya,
Lalu seperti apakah golongan miskin yang di maksud,
Apakah orang jompo, janda tua, cacat, buta dan sebagai nya bukan termasuk orang miskin yang layak mendapatkan bantuan tersebut.
Dan seperti apakah sistem pendataan nya, sehingga dana PKH dan Rastra malah bukan menjadi milik orang miskin.
Malah sebalik nya.. 60% yang menerima dana PKH adalah kelas menengah ke atas
Bukankah tujuan dari bantuan tersebut untuk mensejahterakan masyarakat miskin.
Tapi kenapa yang miskin malah gigit jari karna tidak mendapatkan itu semua.
"Manfaat Program Keluarga Harapan juga didorong untuk mencakup penyandang disabilitas dan lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya sesuai dengan amanat konstitusi dan Nawacita Presiden RI,"
Itu adalah kutipan dari ucapan petinggi negri ini,
Pada kenyataan nya yang miskin tetap miskin,
Yang kaya bertambah gemuk.
Ibu saya seorang janda,
Dan tidak pernah mendapat yang nama nya PKH atau Rastra,
Saya pribadi tidak mengapa jika ibu saya tidak mendapat PKH dan Rastra tersebut, mungkin memang ada yang jauh lebih membutuhkan.
Kenyataannya yang menerima bantuan tersebut, kehidupan mereka jauh lebih baik dari ibu saya, bahkan bisa di bilang cukup kaya.
Jika kesalahan ini ada pada data, lalu kenapa sudah bertahun -tahun tidak pernah di perbaiki dan masih saja tetap menggunakan data yang itu-itu juga,
Tanpa ada pengulangan data.
Yang lebih aneh nya lagi, sudah mendapat PKH juga bisa mendapatkan Rastra lagi.
Sementara peraturan nya siapa yang sudah mendapat PKH , tidak bisa lagi mendapat Rastra,
Lalu kenapa bisa mendapatkan kedua nya.
Yang salah siapa...?
Pemerintah pusat kah, propinsi kah, kabupaten kah, kecamatan kah atau desa kah?,
Sampai sekarang tidak ada jawaban nya, siapa yang salah, selalu yg di salahkan salah data.
Sebentar lagi memasuki pemilu,
Semua pengurus pada sibuk mendata, takut ada yang ketinggalan dan tidak ikut mencoblos,
Semua di data, mulai dari panti jompo, yang gila, yang buta, yang cacat, bahkan yang sudah terbaring kaku di tempat tidur pun ikut di data, kalau ada yang lari ke lobang semut sekalipun akan di kejar,untuk di data agar tidak ada yang terlewat.
Begitu penting nya sebuah suara rakyat tersebut.
Lalu giliran ada bantuan utuk rakyat, kenapa tidak ada satupun kelihatan yang mendata.
Mengapa tidak ada yang mendata seperti saat pemilu, biar tidak salah sasaran?,
Tapi entahlah...
Beginilah nasib negri ku ini,
Hanya Tuhan yang tahu apa yang telah di perbuat ummat nya di muka bumi ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar Anda yang sesuai dengan pokok bahasan.
Diharap tidak menggunakan akun G+