Tradisi turun mandi suku anak dalam

Baca Juga


Turun Mandi merupakan sebuah tradisi untuk memandikan bayi yang baru lahir ke sungai. Tradisi ini merupakan adat warisan nenek moyang yang sudah dilakukan oleh SAD dari generasi ke generasi.


Upacara ini merupakan sebuah bentuk perayaan atas kelahiran seorang anak sekaligus bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta. 


Prosesi adat yang dilakukan ini bukan hanya sekadar memandikan bayi di sungai. Ada sejumlah syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi agar adat ini dapat dijalankan dengan sempurna, salah satunya dengan membuat pagar dengan kain disepanjang lintasan (jalan) menuju sungai, serta mengarak bayi dari Pesaken menuju sungai untuk dimandikan.


Dalam prosesi turun mandi Suku Anak Dalam yang unik itu, terlihat anak dibawa oleh beberapa orang perempuan dari tepian menuju sungai sambil melantunkan doa-doa dengan irama khas orang bernyanyi.

Anak yang dimandikan adalah anak yang berusia satu sampai tiga bulan. Dengan dilakukannya turun mandi, si anak telah melalui masa peralihan dari yang sebelumnya hanya dipingit kini bisa menyatu dengan alam, melalui mandi di sungai.

Terkait dipasangnya kain pembatas di sepanjang jalur pemandian si anak,
Kain itu adalah simbol pagar, yang akan melindungi si anak dari penglihatan makhluk-makhluk jahat.

Prosesi turun mandi berlangsung dalam waktu yang tidak begitu lama, hanya memakan waktu sekitar 20 menit. Prosesi ini merupakan adat turun-temurun yang sejak dulu telah dilakukan masyarakat Suku Anak Dalam di Jambi.



sumber: orik.or.id
Share:

10 komentar:

  1. Tradusi yang unik, Saya jadi ingin melihat langsung prosesnya. Kayak apa keseruannya.

    BalasHapus
  2. Wah unik jg yaa.. Jarang sekali ada tradisi sprti ini memandikan bayi di sungai.... Mudah"an sungainya jg msh jernihh dan terjaga yaa

    BalasHapus
  3. Bagus ya tradisinya, menyatukan manusia dengan alam sedari dini, semoga tetap terjaga tradisinya

    BalasHapus
  4. Kok mas pinter banget mbak bahas beginian? Tau aja deh budaya-budaya suku lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan pintar gan, tapi saya keturunan jambi batak, jadi sedikit banyak nya tau budaya dan adat batak atau jambi..

      Hapus
  5. Iya saya pernah juga nonton tentang adat turun mandi ini di TVRI Jambi. Tapi dari segi medis ada kontranya juga, karena belum tentu kan bayinya kuat dengan udara dan suhu air sungai yang dingin. Apalagi bayi di bawah 3 bulan. Cuma balik lagi sih kepercayaan dan adat masing-masing.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi selama ini tidak ada yg mengalami hal yg tidak di inginkan...

      Hapus
  6. Wowww bayi baru lahir?

    Btw di Buton juga ada sih kayak gini, tapi di dalam rumah aja, bukan mandi, tapi diguling-guling hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah..lebih seruh lagi tuh kalau pakai guling2 segala...

      Bapak nya ikut guling2 juga gak..?

      Hapus

Silahkan tinggalkan komentar Anda yang sesuai dengan pokok bahasan.

Diharap tidak menggunakan akun G+

Pendukung

Artikel Populer

 
Back to Top